Gaya Belajar ?
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini selalu berbeda satu sama lainnya. Baik bentuk fisik, tingkah laku, sifat, maupun berbagai kebiasaan lainnya. Tidak ada satupun manusia yang memiliki bentuk fisik, tingkah laku dan sifat yang sama walaupun kembar sekalipun. Suatu hal yang perlu kita ketahui bersama adalah bahwa setiap manusia memiliki cara menyerap dan mengolah informasi yang diterimanya dengan cara yang berbeda satu sama lainnya. Ini sangat tergantung pada gaya belajarnya.
Seperti yang dijelaskan oleh Hamzah B. Uno, bahwa pepatah mengatakan 'lain ladang, lain ikannya. Lain orang, lain pula gaya belajarnya."
Peribahasa tersebut memang pas untuk menjelaskan fenomena bahwa tak semua orang punya gaya belajar yang sama. Termasuk apabila mereka bersekolah disekolah yang sama atau bahkan
duduk dikelas yang sama.
Menurut DePorter & Hernacki, “gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.”
Menurut Fleming dan Mills, “gaya belajar merupakan kecenderungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu
pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas/sekolah maupun tuntutan dari mata pelajaran.”
Willing mendefinisikan, “gaya belajar sebagai kebiasaan belajar yang disenangi oleh pembelajar. Keefe memandang gaya belajar sebagai cara seseorang dalam menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya.”
Maka dapat dikesimpulan bahwa gaya belajar yaitu suatu cara pandangan pribadi atau cara penerimaan seseorang terhadap peristiwa yang dilihat dan di alami. Oleh karena itulah pemahaman, pemikiran, dan pandangan seorang anak dengan anak yang lain dapat berbeda, walaupun kedua anak tersebut tumbuh pada kondisi dan lingkungan yang sama, serta mendapat perlakuan yang sama.
Macam-macam Gaya Belajar
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar manusia dibedakan ke dalam tiga kelompok besar, yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.
1. Gaya Belajar Visual
Menurut Bobbi De Poter & Mike Hernacki yang dikutip oleh Sukadi, berdasarkan arti katanya, Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati, memandang, dan sejenisnya. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan. Bagi orang yang memiliki gaya ini, mata adalah alat yang paling peka untuk menangkap setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar. Orang dengan gaya belajar visual senang mengikuti ilustrasi, membaca instruksi, mengamati gambar-gambar, meninjau kejadian secara langsung, dan sebagainya. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan metode dan media belajar yang dominan mengaktifkan indera penglihatan (mata).
Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat sehingga mata sangat memegang peranan penting. Gaya belajar secara visual dilakukan seseorang untuk memperolah informasi seperti melihat gambar, giagram, peta, poster, grafik, dan sebagainya. Bisa juga dengan melihat data teks seperti tulisan dan huruf. Seorang yang bertipe visual, akan cepat mempelajari bahan-bahan yang disajikan secara tertulis, bagan, grafik, gambar. Pokoknya mudah mempelajari bahan pelajaran yang dapat dilihat dengan alat penglihatannya. Sebaliknya merasa sulit belajar apabila dihadapkan bahan-bahan bentuk suara, atau gerakan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang menggunakan gaya belajar visual memperoleh informasi dengan memanfaatkan alat indera mata.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
- Bisa mengingat dengan lebih cepat dan kuat dengan melihat.
- Tidak terganggu dengan suara- suara yang berisik.
- Memiliki hobi membaca.
- Suka melihat dan mendemonstrasikan sesuatu.
- Memiliki ingatan yang kuat tentang bentuk, warna, dan pemahaman artistik.
- Belajar dengan melihat dan mengamati pengajar.
- Memiliki kemampuan menggambar dan mencatat sesuatu dengan detail.
- Suka mencoret-coret sesuatu, yang terkadang tanpa ada artinya saat di dalam kelas
- Pembaca cepat dan tekun
- Rapi dan teratur
- Mementingkan penampilan, dalam hal pakaian ataupun penampilan keseluruhan
- Pengeja yang baik
2. Gaya Belajar Auditorial
Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar. Orang dengan gaya belajar ini, lebih dominan dalam menggunakan indera pendengaran untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia mudah belajar, mudah menangkap stimulus atau rangsangan apabila melalui alat indera pendengaran (telinga). Orang dengan gaya belajar auditorial memiliki kekuatan pada kemampuannya untuk mendengar. Oleh karena itu, mereka sangat mengandalkan telinganya untuk mencapai kesuksesan belajar, misalnya dengan cara mendengar seperti ceramah, radio, berdialog, dan berdiskusi. Selain itu, bisa juga mendengarkan melalui nada (nyanyian/lagu).
Anak yang bertipe auditorial, mudah mempelajari bahan-bahan yang disajikan dalam bentuk suara (ceramah), begitu guru menerangkan ia cepat menangkap bahan pelajaran, disamping itu kata dari teman (diskusi) atau suara radio/casette ia mudah menangkapnya. Pelajaran yang disajikan dalam bentuk tulisan, perabaan, gerakan-gerakan yang ia mengalami kesulitan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang menggunakan gaya belajar Auditorial memperoleh informasi dengan memanfaatkan alat indera telinga.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
- Memiliki kemampuan mengingat yang baik dari mendengarkan.
- Tidak mampu berkonsentrasi untuk belajar jika suasananya berisik.
- Senang mendengarkan cerita atau dibacakan cerita.
- Lebih cepat menyerap dengan mendengarkan
- Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
- Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
- Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara.
- Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
- Suka musik dan bernyanyi
- Tidak bisa diam dalam waktu lama
- Suka mengerjakan tugas kelompok
3. Gaya belajar Kinestetik
Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan menyentuh. Maksudnya ialah belajar dengan mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah menangkap pelajaran apabila ia bergerak, meraba, atau mengambil tindakan. Misalnya, ia baru memahami makna halus apabila indera perasanya telah merasakan benda yang halus. Individu yang bertipe ini, mudah mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan, gerakan-gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan. Selain itu, belajar secara kinestetik berhubungan dengan praktik atau pengalaman belajar secara langsung.
Dari pengertian di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa orang yang menggunakan gaya belajar kinestetik memperoleh informasi dengan mengutamakan indera perasa dan gerakan-gerakan fisik.
Ciri-ciri gaya belajar kinestetik :
- Ketika menghafal yaitu dengan cara berjalan atau membuat gerakan- gerakan.
- Menyukai belajar dengan praktik langsung atau menyentuh secara langsung.
- Menggunakan objek nyata sebagai alat bantu.
- Menyukai aktivitas pembelajaran yang aktif atau permainan.
- Selalu berorientasi fisik dan banyak bergerak
- Berbicara dengan perlahan
- Menanggapi perhatian fisik
- Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
- Belajar melalui praktek
- Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
- Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
- Banyak menggunakan isyarat tubuh
- Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
- Menyukai buku-buku yang berorientasi pada cerita
- Kemungkinan tulisannya jelek
- Menyukai permainan dan olah raga.
Referensi
https://dosenpsikologi.com/macam-macam-gaya-belajar
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/607/3/BAB%20II.pdf
http://www.kemahasiswaanstikesdhb.com/ciri-ciri-gaya-belajar-visual-auditori-dan-kinestetik/
Foto : https://2.bp.blogspot.com/-Icd_7Zmxxj4/ViBxJjdSwII/AAAAAAAAAwk/VIzWeKAbSGA/s1600/5A.jpg